walo ini bukan bahan blog yang baik, entah knapa ane pingin ngepost ini, bodo amat kalo yang ga suka
blog aink, kumaha aink
PERCOBAAN I – MENGENAL KOMPONEN DAN INSTRUMEN DASAR
Praktikan: Senna Gumilar (13406041)
Asisten: Rininta Putri Nugroho
Waktu Percobaan: Senin 6 April 2009
EL-2246 ELEKTRONIKA INDUSTRI
Laboratorium Dasar Teknik Elektro
Sekolah Teknik Elektro dan Informatika – ITB
Percobaan pada modul ini terdiri dari bagian pengenalan komponen dan pengenalan instrumen. Percobaaan yang dilakukan adalah mengamati berbagai jenis resistor, kapasitor, dan induktor. Bagian selanjutnya adalah pengenalan instrumen yang sering dipakai untuk mengukur besaran listrik dan penjelasan mengenai fungsi instrumen-instrumen tersebut. Instrumen-instrumen yang digunakan adalah power supply, multimeter, osiloskop, dan generator sinyal
Kata kunci :multimeter, komponen elektronik, resistor, kapasitor, induktor
1. Pendahuluan
Tujuan dari praktikum ini adalah mengenal komponen-komponen dasar, terutama resistor, kapasitor dan induktor. Tujuan lainnya adalah mengenal power supply, multimeter, osiloskop dan generator sinyal dan memahami fungsinya, serta bagaimana cara menggunakan ketiga instrument tersebut
2. Dasar Teori
2.1. Resistor
Resistor berfungsi untuk mengatur aliran arus listrik. Satuan untuk hambatan disebut ohm. Kebanyakan rangkaian terutama pada alat-alat elektronik, resistor digunakan untuk mengendalikan besar arus.
Resistor yang kita jumpai memiliki nilai resistansi yang direpresentasikan oleh kode warna pada badan resistor. Berikut adalah table kode warnanya.
2.2. Kapasitor
Kapasitor adalah instrumen yang bekerja dengan menyimpan muatan. Aplikasi kapasitor deiantaranya digunakan sebagai filter pada rangkaian penyearah tegangan.
Ada dua tipe kapasitor yaitu polar dan nonpolar/bipolar.Perbedaan dari keduanya adalah pada ketentuan pemasangan kaki-kakinya. Polaritas pada kapasitor polar dapat diketahui melalui label polaritas (negatif atau positif) kaki kapasitornya atau panjang-pendek kaki-kakinya. Pemasangan kapasitor polar ini harus sesuai dengan polaritasnya. Sementara untuk pemasangan kapasitor nonpolar, tidak ada ketentuan pemasangan polaritas kaki-kakinya karena itu pula pada kapasitor nonpolar tidak ada label polaritasnya.
Desain kapasitor baik polar maupun nonpolar ada dua bentuk, yaitu aksial dan radial.
2.3. Induktor
Pada rangkaian DC, induktor dapat digunakan untuk memperoleh tegangan DC yang konstan terhadap fluktuasi arus. Pada rangkai AC, induktor dapat meredam fluktuasi arus yang tidak diinginkan.
3. Metodologi
Pada percobaan mengenal komponen, alat-alat yang digunakan adalah resistor, kapasitor, dan induktor yang telah ada pada kit praktikum “menganal komponen”.
Flow Chart percobaan ini:
Pada percobaan mengenal instrument, alat-alat yang digunakan adalah:
1. Power Supply
Perangkat ini adalah instrumen sumber tegangan dan arus. Saat menggunakan pastikan lampu “output” menyala agar kit praktikum yang telah dihubungkan dapat bekerja.
2. Multimeter
Multimeter umumnya digunakan untuk melakukan pengukuran arus searah, pengukuran tegangan (baik tegangan arus searah maupun bolak balik) dan pengukuran resistansi.
3. Osiloskop
Osiloskop adalah instrumen ukur yang dapat menampilkan visualisasi dinamis signal tegangan yang diukurnya.
4. Generator Sinyal
Generator sinyal adalah instrumen yang menghasilkan/membangkitkan berbagai bentuk gelombang: sinus, kotak dan gergaji, dimana frekuensi serta amplitudonya dapat diubah-ubah. Pada umumnya dalam melakukan praktikum Rangkaian Elektronika generator sinyal ini dipakai bersama-sama dengan osiloskop.
Flow Chart percobaan ini:
4. Hasil dan Analisis
Percobaan Mengenal Komponen
Tabel 4.1 Perbandingan hasil perhitungan dan pengukuran resistansi
No | Kode Warna | Hasil Perhitungan (Ohm) | Hasil Pengukuran | |
Multimeter digital | ||||
Skala | Nilai (kOhm) | |||
1 | Merah Merah Hitam Cokelat Cokelat | 2201 + 1% | | 2.208 |
2 | Cokelat Cokelat Hitam Hitam Cokelat | 1100 + 5% | | 0.999 |
3 | Hijau Cokelat Merah Emas | 512 + 5% | | 0.505 |
4 | Cokelat Abu-abu Cokelat Emas | 181 + 5% | | 179.3 |
5 | Hijau | 5 | | 0.5 |
6 | | 25 | | 25.3 |
Pada tabel, terlihat bahwa hasil pengukuran dan hasil pengamatan menunjukkan nilai yang tidak jauh berbeda. Adanya perbedaan ini kemungkinan disebabkan karena beberapa hal:
- Toleransi yang ada untuk masing-masing resistor tersebut yang direpresentasikan oleh kode warna terakhir dari masing-masing resistor mempengaruhi nilai terbaca pada multimeter.
- Kondisi dari resistor yang mungkin telah mengalami kerusakan atau perubahan resistansi karena terkena beban fisis berupa benturan, panas, terkorosi, terdeformasi, atau mengalami perubahan bentuk
- Kondisi multimeter yang mungkin sudah tidak fit lagi
Tabel 4.2 Pengamatan kapasitor
Kapasitor ke | Yang tertera | Hasil mengukur dengan multimeter |
1 | 502 | 5.4 µF |
2 | 2A 102 K | 1.42 µF |
3 | 3n 3H 630 | 3.69 µF |
4 | 2n2 J63 | 2.51 µF |
5 | 3300 PF 3.3 V | 3.85 µF |
6 | 2.5 V, 4.7µF | 1.52 µF |
Perbedaan hasil pengukuran dengan hasil pengamatan terhadap tulisan yang tertera ini kemungkinan disebabkan oleh hal-hal yang mirip dengan penyebab perbedaan nilai pada pengukuran nilai resistor.
Tabel 4.3 Pengamatan induktor
Induktor ke | Yang tertera | Terbaca |
1 | Tidak terbaca | |
2 | 2.5 µH | 2.5 µH |
3 | Cokelat Hitam Cokelat emas | (101 + 5%) H |
Terlihat bahwa pada tabel 4.3 kita tidak membandingkan dengan hasil pengukuran dengan menggunakan multimeter, hal ini tidak dilakukan karena pada multi meter kami tidak dapat menghitung induktansi yang dihasilkan. Maka pengukuran pun mengira-mengira saja berapa nilai yang mungkin ada pada tiap-tiap indoktor tersebut.
Percobaan Mengenal Instrumen
Pada percobaan ini,dilakukan pembangkitan sinyal kotak, sinyal gigi gergaji dan sinyal sinus dengan generator sinyal, kemudian hasilnya ditampilkan pada osiloskop dan ditentukan frekuensinya. Frekuensi yang dicobakan adalah sebagai berikut
1. 100 Hz
2. 1 kHz
3. 10 kHz
Tegangan yang digunakan pada percobaan ini adalah 50 mV
Berikut ini hasil pengukuran dengan osiloskopnya
Tabel 4.4 Hasil Pengukuran Frekuensi Berbagai Sinyal dengan Osiloskop
Frekuensi ke | Sinyal Kotak | Sinyal Gergaji | Sinyal Sinus |
1 | 100 Hz | 350000 Hz | 243000 Hz |
2 | 1000 Hz | 419570 Hz | 241650 Hz |
3 | 100000 Hz | 40067 Hz | 263310 Hz |
4. Kesimpulan
Yang termasuk kedalam komponen-komponen dasar elektronik adalah : resistor, induktor, dan kapasitor. Sedangkan alat pendukung seperti power supply, oscilator, dan multi meter adalah benda-benda yang dapat melihat nilai –nilai yang berhubugan dengan komponen-komponen tersebut.
Hasil pengukuran yang berbeda pada beberapa komponen seperti resistor, kapasitor masih dapat diterima selama masih dalam batas toleransinya. Lain halnya dengan perbedaan pengukuran karena sebab yang lain yang lebih disebabkan oleh human factor, yaitu praktikan masih awam dalam hal pengukuran material-material elektronik ini.
[1] Sudirham, Sudaryanto. 2002. Analisis Rangkaian Listrik. Bandung : Penerbit ITB.
Percobaan II Pengukuran Tegangan dan Arus Listrik
Praktikan: Senna Gumilar (13406041)
Asisten: Rininta Putri Nugroho
Waktu Percobaan: 6 April 2009
EL-2246
Laboratorium Dasar Teknik Elektro
Sekolah Teknik Elektro dan Informatika – ITB
Abstrak
Pada Praktikum ini kami melakukan pengukuran besar Arus dan Tegangan pada rangkaian elektronik. Pengukuran lain yang kami lakukan adalah mengukur sinyal dengan menggunakan osiloskop.
Kata kunci: Arus, Tegangan, Pengukuran, Sinyal.
Arus dan Tegangan adalah dua komppnen utama dalam dunia elektronika. Ia menjadi kunci mengapa barang-barang elektronik dapat bekerja sebagaimana mestinya. Maka dari itu untuk mengukur besar arus dan tegangan pada suatu rangkaian adalah kemampuan dasar yang harus dimiliki orang yang akan berprofesi sebagai engineer.
Pada Proses pengukuran ini, kami menggunakan multimeter digital sebagai pengukur arus. Kami menggunakan Ampere dan Voltase (option pada multimeter) untuk membaca besaran-besaran tersebut.
I = V/R…(1)
Rumus (1) diatas digunakan untuk melakukan pengukuran secara teoritis suatu rangkaian listrik
Rseri = R1+R2+…+Rn…(2)
Rparallel = 1/(1/R1+1/R2+…+1/Rn)…(3)
Rumus (2) dan (3) diatas digunakan untuk melakukan pengukuran rangkaian resistansi pada rangkaian arus listrik.
Untuk pengukuran dengan arus AC, maka perhitungan pada rumus tersebut menjadi :
…(4)
…(5)
Pada Praktikum ini kami menggunakan komponen-komponen seperti : rangkaianelektronik yang terdiri dari resistor dan sambungannya dan alat yang digunakan selama percobaan ini adalah multimeter digital dan generator sinyal.
Langkah-langkah melakukan percobaan ini akan digambarkan pada diagram berikut.
Dari data Tersebut kami melakukan perhitungan secara manual dan secara pengukuran dengan multimeter digital, berikut adalah table hasil dari pengukuran tersebut.
Untuk pengukuran I dihitung
Tabel 4‑1 Tabel Perhitungan
No | Kombinasi Resistor (Ohm) | Hasil Perhitungan dan Pengukuran | |||||||
Tegangan DC | Arus DC | Tegangan AC | Arus AC | ||||||
Hitung | Ukur | Hitung | Ukur | Hitung | Ukur | Hitung | Ukur | ||
1 | 1M - 100 K | 0.545 | 0.572 | 5.4 | -0.02 | | 0.185 | | 0.01 |
2 | 1M - 1M | 3 | 2.807 | 3 | -0.03 | | 0.98 | | 0.01 |
3 | 100 K - 100 K | 3 | 3 | 30 | -0.03 | | 1.008 | | 0.02 |
Dari table tersebut kita dapat melihat bahwa ada perbedaan yang tidak terlalu terlihat pada perhitungan manual nilai voltase. Hal ini disebabkan adanya, beberapa hal seperti :
· Adanya tegangan yang hilang selama perjalanan dari satu rangkaian ke rangkaian yang lain, seperti yang kita lihat perubahan yang terjadi tersebut bergantung pada besar resistansi antara satu rangkaian dengan bacaan pada Voltmeter.
· Adanya kesalahan menggunakan multimeter, hal ni terbukti dengan berubahnya nilai pengukuran saat kita menggoyang connector multimeter saat sedang melakukan pengukuran.
Perbedaan yang terjadi juga terlihat pada perbedaan yang sangat menyolok pada perhitungan manual di bacaan multimeter, hal ini dapat disebabkan karena:
· Adanya kesalahan pembacaan pada Ammeter di multi meter, karena nilai arus yang diukur teralu kecil.
· Nilai negatif kemungkinan dihasilkan karena pemasangan connector yang terbalik. (hal ini berlaku di beberapa kelompok, namun tidak kelompok kami).
· Perhitungan yang kami lakukan terdapat pembulatan di beberapa bagian sehingga memunculkan perbedaan.
Rangkaian listrik sederhana adalah rangkaian listrik dimana arus dan tegangan yang ada dipengaruihi murni karena berbagai komponen elektronik sederhana. Diasumsikan tidak ada yang berubah menjadi kalor atau hilang dalam perjalanan antar kompen.
Mengukur arus dengan tegangan pad rangkaian elektrik dengan menggunakan multimeter, dilakukan dengan menyusunnya secara searah (untuk mengukur arus listrik), dan menyusunnya secara parallel (untuk mengukur tegangan)
[1] A. S. Sedra et.al., Microelectronic Circuits, Hal. 427-428, Saunders College Publising, Toronto, 1991
[2] H. S. Jackstar, Panduan Penulisan Laporan, Jacks Publishing, Bandung, 2008
No comments:
Post a Comment