Tangan -tangan yang mau berkarya, ada disini

Wednesday, April 08, 2009

kegiatan jam bego

walo ini bukan bahan blog yang baik, entah knapa ane pingin ngepost ini, bodo amat kalo yang ga suka

blog aink, kumaha aink



PERCOBAAN I – MENGENAL KOMPONEN DAN INSTRUMEN DASAR

Praktikan: Senna Gumilar (13406041)

Asisten: Rininta Putri Nugroho

Waktu Percobaan: Senin 6 April 2009

EL-2246 ELEKTRONIKA INDUSTRI

Laboratorium Dasar Teknik Elektro

Sekolah Teknik Elektro dan Informatika – ITB


Percobaan pada modul ini terdiri dari bagian pengenalan komponen dan pengenalan instrumen. Percobaaan yang dilakukan adalah mengamati berbagai jenis resistor, kapasitor, dan induktor. Bagian selanjutnya adalah pengenalan instrumen yang sering dipakai untuk mengukur besaran listrik dan penjelasan mengenai fungsi instrumen-instrumen tersebut. Instrumen-instrumen yang digunakan adalah power supply, multimeter, osiloskop, dan generator sinyal

Kata kunci :multimeter, komponen elektronik, resistor, kapasitor, induktor

1. Pendahuluan

Tujuan dari praktikum ini adalah mengenal komponen-komponen dasar, terutama resistor, kapasitor dan induktor. Tujuan lainnya adalah mengenal power supply, multimeter, osiloskop dan generator sinyal dan memahami fungsinya, serta bagaimana cara menggunakan ketiga instrument tersebut

2. Dasar Teori

2.1. Resistor

Resistor berfungsi untuk mengatur aliran arus listrik. Satuan untuk hambatan disebut ohm. Kebanyakan rangkaian terutama pada alat-alat elektronik, resistor digunakan untuk mengendalikan besar arus.

Resistor yang kita jumpai memiliki nilai resistansi yang direpresentasikan oleh kode warna pada badan resistor. Berikut adalah table kode warnanya.

2.2. Kapasitor

Kapasitor adalah instrumen yang bekerja dengan menyimpan muatan. Aplikasi kapasitor deiantaranya digunakan sebagai filter pada rangkaian penyearah tegangan.

Ada dua tipe kapasitor yaitu polar dan nonpolar/bipolar.Perbedaan dari keduanya adalah pada ketentuan pemasangan kaki-kakinya. Polaritas pada kapasitor polar dapat diketahui melalui label polaritas (negatif atau positif) kaki kapasitornya atau panjang-pendek kaki-kakinya. Pemasangan kapasitor polar ini harus sesuai dengan polaritasnya. Sementara untuk pemasangan kapasitor nonpolar, tidak ada ketentuan pemasangan polaritas kaki-kakinya karena itu pula pada kapasitor nonpolar tidak ada label polaritasnya.

Desain kapasitor baik polar maupun nonpolar ada dua bentuk, yaitu aksial dan radial.

2.3. Induktor

Pada rangkaian DC, induktor dapat digunakan untuk memperoleh tegangan DC yang konstan terhadap fluktuasi arus. Pada rangkai AC, induktor dapat meredam fluktuasi arus yang tidak diinginkan.

3. Metodologi

Pada percobaan mengenal komponen, alat-alat yang digunakan adalah resistor, kapasitor, dan induktor yang telah ada pada kit praktikum “menganal komponen”.

Flow Chart percobaan ini:

Pada percobaan mengenal instrument, alat-alat yang digunakan adalah:

1. Power Supply

Perangkat ini adalah instrumen sumber tegangan dan arus. Saat menggunakan pastikan lampu “output” menyala agar kit praktikum yang telah dihubungkan dapat bekerja.

2. Multimeter

Multimeter umumnya digunakan untuk melakukan pengukuran arus searah, pengukuran tegangan (baik tegangan arus searah maupun bolak balik) dan pengukuran resistansi.

3. Osiloskop

Osiloskop adalah instrumen ukur yang dapat menampilkan visualisasi dinamis signal tegangan yang diukurnya.

4. Generator Sinyal

Generator sinyal adalah instrumen yang menghasilkan/membangkitkan berbagai bentuk gelombang: sinus, kotak dan gergaji, dimana frekuensi serta amplitudonya dapat diubah-ubah. Pada umumnya dalam melakukan praktikum Rangkaian Elektronika generator sinyal ini dipakai bersama-sama dengan osiloskop.

Flow Chart percobaan ini:

4. Hasil dan Analisis

Percobaan Mengenal Komponen

Tabel 4.1 Perbandingan hasil perhitungan dan pengukuran resistansi

No

Kode Warna

Hasil Perhitungan (Ohm)

Hasil Pengukuran

Multimeter digital

Skala

Nilai (kOhm)

1

Merah

Merah

Hitam

Cokelat

Cokelat

2201 + 1%

2.208

2

Cokelat

Cokelat

Hitam

Hitam

Cokelat

1100 + 5%

0.999

3

Hijau

Cokelat

Merah

Emas

512 + 5%

0.505

4

Cokelat

Abu-abu

Cokelat

Emas

181 + 5%

179.3

5

Hijau

5

0.5

6

25

25.3

Pada tabel, terlihat bahwa hasil pengukuran dan hasil pengamatan menunjukkan nilai yang tidak jauh berbeda. Adanya perbedaan ini kemungkinan disebabkan karena beberapa hal:

- Toleransi yang ada untuk masing-masing resistor tersebut yang direpresentasikan oleh kode warna terakhir dari masing-masing resistor mempengaruhi nilai terbaca pada multimeter.

- Kondisi dari resistor yang mungkin telah mengalami kerusakan atau perubahan resistansi karena terkena beban fisis berupa benturan, panas, terkorosi, terdeformasi, atau mengalami perubahan bentuk

- Kondisi multimeter yang mungkin sudah tidak fit lagi

Tabel 4.2 Pengamatan kapasitor

Kapasitor ke

Yang tertera

Hasil mengukur dengan multimeter

1

502

5.4 µF

2

2A 102 K

1.42 µF

3

3n 3H 630

3.69 µF

4

2n2 J63

2.51 µF

5

3300 PF 3.3 V

3.85 µF

6

2.5 V, 4.7µF

1.52 µF

Perbedaan hasil pengukuran dengan hasil pengamatan terhadap tulisan yang tertera ini kemungkinan disebabkan oleh hal-hal yang mirip dengan penyebab perbedaan nilai pada pengukuran nilai resistor.

Tabel 4.3 Pengamatan induktor

Induktor ke

Yang tertera

Terbaca

1

Tidak terbaca

2

2.5 µH

2.5 µH

3

Cokelat

Hitam

Cokelat

emas

(101 + 5%) H

Terlihat bahwa pada tabel 4.3 kita tidak membandingkan dengan hasil pengukuran dengan menggunakan multimeter, hal ini tidak dilakukan karena pada multi meter kami tidak dapat menghitung induktansi yang dihasilkan. Maka pengukuran pun mengira-mengira saja berapa nilai yang mungkin ada pada tiap-tiap indoktor tersebut.

Percobaan Mengenal Instrumen

Pada percobaan ini,dilakukan pembangkitan sinyal kotak, sinyal gigi gergaji dan sinyal sinus dengan generator sinyal, kemudian hasilnya ditampilkan pada osiloskop dan ditentukan frekuensinya. Frekuensi yang dicobakan adalah sebagai berikut

1. 100 Hz

2. 1 kHz

3. 10 kHz

Tegangan yang digunakan pada percobaan ini adalah 50 mV

Berikut ini hasil pengukuran dengan osiloskopnya

Tabel 4.4 Hasil Pengukuran Frekuensi Berbagai Sinyal dengan Osiloskop

Frekuensi ke

Sinyal Kotak

Sinyal Gergaji

Sinyal Sinus

1

100 Hz

350000 Hz

243000 Hz

2

1000 Hz

419570 Hz

241650 Hz

3

100000 Hz

40067 Hz

263310 Hz

4. Kesimpulan

Yang termasuk kedalam komponen-komponen dasar elektronik adalah : resistor, induktor, dan kapasitor. Sedangkan alat pendukung seperti power supply, oscilator, dan multi meter adalah benda-benda yang dapat melihat nilai –nilai yang berhubugan dengan komponen-komponen tersebut.

Hasil pengukuran yang berbeda pada beberapa komponen seperti resistor, kapasitor masih dapat diterima selama masih dalam batas toleransinya. Lain halnya dengan perbedaan pengukuran karena sebab yang lain yang lebih disebabkan oleh human factor, yaitu praktikan masih awam dalam hal pengukuran material-material elektronik ini.

1. Daftar Pustaka

[1] Sudirham, Sudaryanto. 2002. Analisis Rangkaian Listrik. Bandung : Penerbit ITB.

Percobaan II Pengukuran Tegangan dan Arus Listrik

Praktikan: Senna Gumilar (13406041)

Asisten: Rininta Putri Nugroho

Waktu Percobaan: 6 April 2009

EL-2246

Laboratorium Dasar Teknik Elektro

Sekolah Teknik Elektro dan Informatika – ITB


Abstrak

Pada Praktikum ini kami melakukan pengukuran besar Arus dan Tegangan pada rangkaian elektronik. Pengukuran lain yang kami lakukan adalah mengukur sinyal dengan menggunakan osiloskop.

Kata kunci: Arus, Tegangan, Pengukuran, Sinyal.

1. Pendahuluan

Arus dan Tegangan adalah dua komppnen utama dalam dunia elektronika. Ia menjadi kunci mengapa barang-barang elektronik dapat bekerja sebagaimana mestinya. Maka dari itu untuk mengukur besar arus dan tegangan pada suatu rangkaian adalah kemampuan dasar yang harus dimiliki orang yang akan berprofesi sebagai engineer.

2. Dasar Teori

Pada Proses pengukuran ini, kami menggunakan multimeter digital sebagai pengukur arus. Kami menggunakan Ampere dan Voltase (option pada multimeter) untuk membaca besaran-besaran tersebut.

I = V/R…(1)

Rumus (1) diatas digunakan untuk melakukan pengukuran secara teoritis suatu rangkaian listrik

Rseri = R1+R2+…+Rn…(2)

Rparallel = 1/(1/R1+1/R2+…+1/Rn)…(3)

Rumus (2) dan (3) diatas digunakan untuk melakukan pengukuran rangkaian resistansi pada rangkaian arus listrik.

2.1 Sub-bab Dasar Teori

Untuk pengukuran dengan arus AC, maka perhitungan pada rumus tersebut menjadi :
…(4)

…(5)

3. Metodologi

Pada Praktikum ini kami menggunakan komponen-komponen seperti : rangkaianelektronik yang terdiri dari resistor dan sambungannya dan alat yang digunakan selama percobaan ini adalah multimeter digital dan generator sinyal.

Langkah-langkah melakukan percobaan ini akan digambarkan pada diagram berikut.

Gambar 31 Flowchart praktikum

Berikut ini adalah Rangkaian-Rangkaian yang kami ukur :

Untuk menghitung Tegangan :

· Dibagi dalam dua jenis Arus Yaitu DC dan AC

Untuk menghitung Arus Listrik

4. Hasil dan Analisis

Dari data Tersebut kami melakukan perhitungan secara manual dan secara pengukuran dengan multimeter digital, berikut adalah table hasil dari pengukuran tersebut.

Untuk pengukuran I dihitung

Tabel 41 Tabel Perhitungan

No

Kombinasi Resistor (Ohm)

Hasil Perhitungan dan Pengukuran

Tegangan DC

Arus DC

Tegangan AC

Arus AC

Hitung

Ukur

Hitung

Ukur

Hitung

Ukur

Hitung

Ukur

1

1M - 100 K

0.545

0.572

5.4

-0.02

0.185

0.01

2

1M - 1M

3

2.807

3

-0.03

0.98

0.01

3

100 K - 100 K

3

3

30

-0.03

1.008

0.02

Dari table tersebut kita dapat melihat bahwa ada perbedaan yang tidak terlalu terlihat pada perhitungan manual nilai voltase. Hal ini disebabkan adanya, beberapa hal seperti :

· Adanya tegangan yang hilang selama perjalanan dari satu rangkaian ke rangkaian yang lain, seperti yang kita lihat perubahan yang terjadi tersebut bergantung pada besar resistansi antara satu rangkaian dengan bacaan pada Voltmeter.

· Adanya kesalahan menggunakan multimeter, hal ni terbukti dengan berubahnya nilai pengukuran saat kita menggoyang connector multimeter saat sedang melakukan pengukuran.

Perbedaan yang terjadi juga terlihat pada perbedaan yang sangat menyolok pada perhitungan manual di bacaan multimeter, hal ini dapat disebabkan karena:

· Adanya kesalahan pembacaan pada Ammeter di multi meter, karena nilai arus yang diukur teralu kecil.

· Nilai negatif kemungkinan dihasilkan karena pemasangan connector yang terbalik. (hal ini berlaku di beberapa kelompok, namun tidak kelompok kami).

· Perhitungan yang kami lakukan terdapat pembulatan di beberapa bagian sehingga memunculkan perbedaan.

5. Kesimpulan

Rangkaian listrik sederhana adalah rangkaian listrik dimana arus dan tegangan yang ada dipengaruihi murni karena berbagai komponen elektronik sederhana. Diasumsikan tidak ada yang berubah menjadi kalor atau hilang dalam perjalanan antar kompen.

Mengukur arus dengan tegangan pad rangkaian elektrik dengan menggunakan multimeter, dilakukan dengan menyusunnya secara searah (untuk mengukur arus listrik), dan menyusunnya secara parallel (untuk mengukur tegangan)

6. Daftar Pustaka

[1] A. S. Sedra et.al., Microelectronic Circuits, Hal. 427-428, Saunders College Publising, Toronto, 1991

[2] H. S. Jackstar, Panduan Penulisan Laporan, Jacks Publishing, Bandung, 2008


malahan blog walking bukannya belajar tes awal

No comments:

Post a Comment