Pada Tau yang namanya Parkour? kalo yang gak tau dan mau gabung silakan ikut kami di itb setiap minggu pagi dan kamis sore di gerbang belakang itb atawa kunjungi situs ini itu adalah sejenis seni gerak, atawa bahasa sundanya art of replacement. salah satu olehraga yang digandrungi temen kosan ane, Raka. Ntah kenapa ane terjebak latian di belakang kampus minggu lalu. dan ternyata menyenangkan! walo baru belajar dan pemanasan seadanya, hal yang menarik ane lakuin adalah: - manjat dinding sepanjang 3 meter di belakang perpus pusat. - wall riding sejauh mungkin (wihiiii dapet 6.5 meter dong!! not bad for novice) - sama loncatin dinding dengan berbagai teknik
bayangkan ente ngelakuin begituan (latian parkour) untuk pertamakali di lima tempat :
gerbang belakang,
belakang perpus ,
taman parkour (taman yang ga jelas dan kita namain sendiri hehe),
CC
dan plaza widya
hasilnya udah dibisa diprediksi badan ane ga bisa gerak, solat sakit benget, ga jamaah pula, makan disuapin titi kamal dan paginya ga kuliah..... gara-gara ga dosennya. hehe,,,
nah ternyata kata raka yang traceur malang melintang di sunken ini bilang, bahwa ane belum melakukan conditioning buat latian tadi..
oyah...? emang berapa lama?
ternyata buat bisa latian sereguler itu minimal kita udah melakukan pengkondisian badan kita biar ga kaget.... selama 3 minggu
.... .... yaiyalah wong gw aja latian di tarik abis selese rapat MITI mana tau ada conditioning! ....
maka dari itu setelah badan terasa tidak sakit lagi, gw berusahan melakukan conditioning pagi ini, berikut adalah menu latihan :
pemanasan semua sendi....dan engsel tubuh
lari dengan konstan dipercepat selama 10 menit.
3 jenis sit up (full, half, stun sit ups)
3 jenis push up (reguler, half, dolphin push ups)
pull up
squat jump (gw ga tau masih dibolehin apa nggak ini)
leg bending
mengenai banyaknya gw lakuin ampe cape, dan saran traceur senpai ane, porsi nya naik dari waktu ke waktu,
porsi latian tersebut sangat beda dengan beberapa oleh raga sebelumnya, porsi latian yang ini lebih bertujuan untuk gerakan-gerakan badan yang bikin otot kaget, bukan kayak olahraga stamina yang gw ikutin jaman baheula, kayak renang, tae kwon do, atawa dayung, ato gak naek gunung.... makanya kalo ente pada ngeliat traceur yang topless, badan mereka yang "jadi" tuh ga gede gede amat
hasilnya ?
tremor waktu nyatet,
dianggap "make" ama temen kuliah,
pening,
ga kuat jalan....
harusnya kan bikin sehat ko malah tambah sakiiiiiiiitttt.....
mari perlihatkan lagi pada kumatamu yang penuh cinta itu....
gerak-gerik mu dan sinar cinta yang keluar dari matamu itu,..... cinta
show me your stance, your rigid look, and your smooth minds....
show me you, in love....
ada yang tau kenapa sinetron ftv ama lagu-lagu pop banyak penggemar?novel novel cinta dan buku kado pernikahan banyak di toko buku?kenapa di setiap film selalu ada romansa?
kalo menurut ane, semua itu karena mereka semua ngeliat indahnya orang yang jatuh cinta...
hari ini seperti kebiasaan ane saat ngerasa ga ada kerjaan adalah, ngebedah blog orang sampe ke hari dimana isi postnya cuma " testing" atau "selamat datang..!". dan ane baru sadar ternyata ane senyum-senyum sendiri saat baca postingan orang mengenai rasa suka mereka, rasa rindu mereka ke kekasih tercintanya, hingga saat mereka berusaha terlihat oleh belahan jiwanya.
disana ane ikutan berdoa semoga terkabul apa yang mereka inginkan, ikutan cemberut saat mereka dikecewakan, ikutan bergejolak saat mereka terkejut diberi hadiah. dan ikutan sedih saat cinta mereka berakhir.
bagaiamanapun gaya bahasa yang mereka utarakan..
hari ini juga ane ngeliat tetangga ane, orang yang selalu tampak terburu-buru, orang yang menurut ane adalah budak dunia, yang kerjanya memuakkan, nampak damai saat nerima telepon pagi ini. wajahnya yang biasa menunjukan kekakuan dunia itu tiba-tiba mengalir layaknya sungai cipunegara di pagi hari. Sepertinya 10 menit telepon itu ngerubah harinya karena dimata ane, dia bukan lagi orang terpaksa kerja, melainkan orang termotivasi kerja.
sambil cari sarapan ane ngeliat anak ibu kost ngangkat anaknya, ga pernah ane liat dia begitu bahagia. benda kecil itu bagai matahari yang menyinari objeknya hingga tersenyum cerah.
ada sesuatu yang ga bisa kita nafikan. bahwa semua orang bercinta, ia bercinta dengan lingkungannya, kekasihnya, tuhannya, bahkan dengan cinta itu sendiri.
bercintalah ...... dan tunjukan padaku wajah penuh cinta itu....
Terlambatku menyusuri jalan ini Tersesat di saat kau menjauh Terlambatku mengartikan cintamu Kusadari setelah kau pergi Berat hati menerima kehilanganmu Tegarkan aku saat kau memilih dirinya
Pergi cinta lupakanlah aku cinta Ku relakan akan dia.. ada dipelukmu Pergi cinta.. hapus bayanganku.. cinta bBahagiakan dia.. cinta Sampai akhir waktu Engkau bersamanya
kenapa semangka itu berbuahnya lama? untuk menunggu 100 hari kami para binatang laut akan mati tanpa air
kenapa dia begitu vulgar?
kenapa dia manis? padahal namanya citrulus vulgaris? asem dong harusnya?
dan lagi kenapa penyu ga bisa makan semangka? karena penyu ga tau semangka tuh ada....
semangka tinggal jauh dari laut, bahkan jauh dari pantai..
penyu ga tau semangka. . .
tapi yang peling bikin kesel adalah...
semangka ga bisa keluar dari pikiran sang penyu..
saat penyu tau kenapa ada itu yang namanya penyu...
saat ternyata semangka itu jauh...
dari minerva untuk kebajikan....
yang kosong dengan keberuntungan yang hampa dengan angka setan, diantara dualisme dari puluhan pertama. sehingga dua orang tertawa saat angka cina menjadi hampa.
hari ini makin menjadi setelah kegiatan tersebut akhirnya sekarang ai bagaikan ketabrak bola salju ,yang tadinya segede upil trus nurunin everest ampe ke desa di kaki gunung himlaya dan mengabaikan hambatan angin, nabrak muka gw
BRAK!!! yang tersisa tinggal pondasi...
biar gw bangun lagi dinding dan atap yang indah, karena ternyata sejawat sangat sayang ma gw...
walo ini bukan bahan blog yang baik, entah knapa ane pingin ngepost ini, bodo amat kalo yang ga suka
blog aink, kumaha aink
PERCOBAAN I – MENGENAL KOMPONEN DAN INSTRUMEN DASAR
Praktikan: Senna Gumilar (13406041)
Asisten: Rininta Putri Nugroho
Waktu Percobaan: Senin 6 April 2009
EL-2246 ELEKTRONIKA INDUSTRI
Laboratorium Dasar Teknik Elektro
Sekolah Teknik Elektro dan Informatika – ITB
Percobaan pada modul ini terdiri dari bagian pengenalan komponen dan pengenalan instrumen. Percobaaan yang dilakukan adalah mengamati berbagai jenis resistor, kapasitor, dan induktor. Bagian selanjutnya adalah pengenalan instrumen yang sering dipakai untuk mengukur besaran listrik dan penjelasan mengenai fungsi instrumen-instrumen tersebut. Instrumen-instrumen yang digunakan adalah power supply, multimeter, osiloskop, dan generator sinyal
Kata kunci :multimeter, komponen elektronik, resistor, kapasitor, induktor
1.Pendahuluan
Tujuan dari praktikum ini adalah mengenal komponen-komponen dasar, terutama resistor, kapasitor dan induktor. Tujuan lainnya adalah mengenal power supply, multimeter, osiloskop dan generator sinyal dan memahami fungsinya, serta bagaimana cara menggunakan ketiga instrument tersebut
2.Dasar Teori
2.1.Resistor
Resistor berfungsi untuk mengatur aliran arus listrik. Satuan untuk hambatan disebut ohm. Kebanyakan rangkaian terutama pada alat-alat elektronik, resistor digunakan untuk mengendalikan besar arus.
Resistor yang kita jumpai memiliki nilai resistansi yang direpresentasikan oleh kode warna pada badan resistor. Berikut adalah table kode warnanya.
2.2.Kapasitor
Kapasitor adalah instrumen yang bekerja dengan menyimpan muatan. Aplikasi kapasitor deiantaranya digunakan sebagai filter pada rangkaian penyearah tegangan.
Ada dua tipe kapasitor yaitu polar dan nonpolar/bipolar.Perbedaan dari keduanya adalah pada ketentuan pemasangan kaki-kakinya. Polaritas pada kapasitor polar dapat diketahui melalui label polaritas (negatif atau positif) kaki kapasitornya atau panjang-pendek kaki-kakinya. Pemasangan kapasitor polar ini harus sesuai dengan polaritasnya. Sementara untuk pemasangan kapasitor nonpolar, tidak ada ketentuan pemasangan polaritas kaki-kakinya karena itu pula pada kapasitor nonpolar tidak ada label polaritasnya.
Desain kapasitor baik polar maupun nonpolar ada dua bentuk, yaitu aksial dan radial.
2.3.Induktor
Pada rangkaian DC, induktor dapat digunakan untuk memperoleh tegangan DC yang konstan terhadap fluktuasi arus. Pada rangkai AC, induktor dapat meredam fluktuasi arus yang tidak diinginkan.
3.Metodologi
Pada percobaan mengenal komponen, alat-alat yang digunakan adalah resistor, kapasitor, dan induktor yang telah ada pada kit praktikum “menganal komponen”.
Flow Chart percobaan ini:
Pada percobaan mengenal instrument, alat-alat yang digunakan adalah:
1. Power Supply
Perangkat ini adalah instrumen sumber tegangan dan arus. Saat menggunakan pastikan lampu “output” menyala agar kit praktikum yang telah dihubungkan dapat bekerja.
2. Multimeter
Multimeter umumnya digunakan untuk melakukan pengukuran arus searah, pengukuran tegangan (baik tegangan arus searah maupun bolak balik) dan pengukuran resistansi.
3. Osiloskop
Osiloskop adalah instrumen ukur yang dapat menampilkan visualisasi dinamis signal tegangan yang diukurnya.
4. Generator Sinyal
Generator sinyal adalah instrumen yang menghasilkan/membangkitkan berbagai bentuk gelombang: sinus, kotak dan gergaji, dimana frekuensi serta amplitudonya dapat diubah-ubah. Pada umumnya dalam melakukan praktikum Rangkaian Elektronika generator sinyal ini dipakai bersama-sama dengan osiloskop.
Flow Chart percobaan ini:
4.Hasil dan Analisis
Percobaan Mengenal Komponen
Tabel 4.1 Perbandingan hasil perhitungan dan pengukuran resistansi
No
Kode Warna
Hasil Perhitungan (Ohm)
Hasil Pengukuran
Multimeter digital
Skala
Nilai (kOhm)
1
Merah
Merah
Hitam
Cokelat
Cokelat
2201 + 1%
2.208
2
Cokelat
Cokelat
Hitam
Hitam
Cokelat
1100 + 5%
0.999
3
Hijau
Cokelat
Merah
Emas
512 + 5%
0.505
4
Cokelat
Abu-abu
Cokelat
Emas
181 + 5%
179.3
5
Hijau
5
0.5
6
25
25.3
Pada tabel, terlihat bahwa hasil pengukuran dan hasil pengamatan menunjukkan nilai yang tidak jauh berbeda. Adanya perbedaan ini kemungkinan disebabkan karena beberapa hal:
-Toleransi yang ada untuk masing-masing resistor tersebut yang direpresentasikan oleh kode warna terakhir dari masing-masing resistor mempengaruhi nilai terbaca pada multimeter.
-Kondisi dari resistor yang mungkin telah mengalami kerusakan atau perubahan resistansi karena terkena beban fisis berupa benturan, panas, terkorosi, terdeformasi, atau mengalami perubahan bentuk
-Kondisi multimeter yang mungkin sudah tidak fit lagi
Tabel 4.2 Pengamatan kapasitor
Kapasitor ke
Yang tertera
Hasil mengukur dengan multimeter
1
502
5.4 µF
2
2A 102 K
1.42 µF
3
3n 3H 630
3.69 µF
4
2n2 J63
2.51 µF
5
3300 PF 3.3 V
3.85 µF
6
2.5 V, 4.7µF
1.52 µF
Perbedaan hasil pengukuran dengan hasil pengamatan terhadap tulisan yang tertera ini kemungkinan disebabkan oleh hal-hal yang mirip dengan penyebab perbedaan nilai pada pengukuran nilai resistor.
Tabel 4.3 Pengamatan induktor
Induktor ke
Yang tertera
Terbaca
1
Tidak terbaca
2
2.5 µH
2.5 µH
3
Cokelat
Hitam
Cokelat
emas
(101 + 5%) H
Terlihat bahwa pada tabel 4.3 kita tidak membandingkan dengan hasil pengukuran dengan menggunakan multimeter, hal ini tidak dilakukan karena pada multi meter kami tidak dapat menghitung induktansi yang dihasilkan. Maka pengukuran pun mengira-mengira saja berapa nilai yang mungkin ada pada tiap-tiap indoktor tersebut.
Percobaan Mengenal Instrumen
Pada percobaan ini,dilakukan pembangkitan sinyal kotak, sinyal gigi gergaji dan sinyal sinus dengan generator sinyal, kemudian hasilnya ditampilkan pada osiloskop dan ditentukan frekuensinya. Frekuensi yang dicobakan adalah sebagai berikut
1. 100 Hz
2. 1 kHz
3. 10 kHz
Tegangan yang digunakan pada percobaan ini adalah 50 mV
Berikut ini hasil pengukuran dengan osiloskopnya
Tabel 4.4 Hasil Pengukuran Frekuensi Berbagai Sinyal dengan Osiloskop
Frekuensi ke
Sinyal Kotak
Sinyal Gergaji
Sinyal Sinus
1
100 Hz
350000 Hz
243000 Hz
2
1000 Hz
419570 Hz
241650 Hz
3
100000 Hz
40067 Hz
263310 Hz
4.Kesimpulan
Yang termasuk kedalam komponen-komponen dasar elektronik adalah : resistor, induktor, dan kapasitor. Sedangkan alat pendukung seperti power supply, oscilator, dan multi meter adalah benda-benda yang dapat melihat nilai –nilai yang berhubugan dengan komponen-komponen tersebut.
Hasil pengukuran yang berbeda pada beberapa komponen seperti resistor, kapasitor masih dapat diterima selama masih dalam batas toleransinya. Lain halnya dengan perbedaan pengukuran karena sebab yang lain yang lebih disebabkan oleh human factor, yaitu praktikan masih awam dalam hal pengukuran material-material elektronik ini.
[1]Sudirham, Sudaryanto. 2002. Analisis Rangkaian Listrik. Bandung : Penerbit ITB.
Percobaan II Pengukuran Tegangan dan Arus Listrik
Praktikan: Senna Gumilar (13406041)
Asisten: Rininta Putri Nugroho
Waktu Percobaan: 6 April 2009
EL-2246
Laboratorium Dasar Teknik Elektro
Sekolah Teknik Elektro dan Informatika – ITB
Abstrak
Pada Praktikum ini kami melakukan pengukuran besar Arus dan Tegangan pada rangkaian elektronik. Pengukuran lain yang kami lakukan adalah mengukur sinyal dengan menggunakan osiloskop.
Arus dan Tegangan adalah dua komppnen utama dalam dunia elektronika. Ia menjadi kunci mengapa barang-barang elektronik dapat bekerja sebagaimana mestinya. Maka dari itu untuk mengukur besar arus dan tegangan pada suatu rangkaian adalah kemampuan dasar yang harus dimiliki orang yang akan berprofesi sebagai engineer.
Pada Proses pengukuran ini, kami menggunakan multimeter digital sebagai pengukur arus. Kami menggunakan Ampere dan Voltase (option pada multimeter) untuk membaca besaran-besaran tersebut.
I =V/R…(1)
Rumus (1) diatas digunakan untuk melakukan pengukuran secara teoritis suatu rangkaian listrik
Rseri = R1+R2+…+Rn…(2)
Rparallel = 1/(1/R1+1/R2+…+1/Rn)…(3)
Rumus (2) dan (3) diatas digunakan untuk melakukan pengukuran rangkaian resistansi pada rangkaian arus listrik.
Pada Praktikum ini kami menggunakan komponen-komponen seperti : rangkaianelektronik yang terdiri dari resistor dan sambungannya dan alat yang digunakan selama percobaan ini adalah multimeter digital dan generator sinyal.
Langkah-langkah melakukan percobaan ini akan digambarkan pada diagram berikut.
Gambar 3‑1 Flowchart praktikum
Berikut ini adalah Rangkaian-Rangkaian yang kami ukur :
Dari data Tersebut kami melakukan perhitungan secara manual dan secara pengukuran dengan multimeter digital, berikut adalah table hasil dari pengukuran tersebut.
Untuk pengukuran I dihitung
Tabel 4‑1 Tabel Perhitungan
No
Kombinasi Resistor (Ohm)
Hasil Perhitungan dan Pengukuran
Tegangan DC
Arus DC
Tegangan AC
Arus AC
Hitung
Ukur
Hitung
Ukur
Hitung
Ukur
Hitung
Ukur
1
1M - 100 K
0.545
0.572
5.4
-0.02
0.185
0.01
2
1M - 1M
3
2.807
3
-0.03
0.98
0.01
3
100 K - 100 K
3
3
30
-0.03
1.008
0.02
Dari table tersebut kita dapat melihat bahwa ada perbedaan yang tidak terlalu terlihat pada perhitungan manual nilai voltase. Hal ini disebabkan adanya, beberapa hal seperti :
·Adanya tegangan yang hilang selama perjalanan dari satu rangkaian ke rangkaian yang lain, seperti yang kita lihat perubahan yang terjadi tersebut bergantung pada besar resistansi antara satu rangkaian dengan bacaan pada Voltmeter.
·Adanya kesalahan menggunakan multimeter, hal ni terbukti dengan berubahnya nilai pengukuran saat kita menggoyang connector multimeter saat sedang melakukan pengukuran.
Perbedaan yang terjadi juga terlihat pada perbedaan yang sangat menyolok pada perhitungan manual di bacaan multimeter, hal ini dapat disebabkan karena:
·Adanya kesalahan pembacaan pada Ammeter di multi meter, karena nilai arus yang diukur teralu kecil.
·Nilai negatif kemungkinan dihasilkan karena pemasangan connector yang terbalik. (hal ini berlaku di beberapa kelompok, namun tidak kelompok kami).
·Perhitungan yang kami lakukan terdapat pembulatan di beberapa bagian sehingga memunculkan perbedaan.
Rangkaian listrik sederhana adalah rangkaian listrik dimana arus dan tegangan yang ada dipengaruihi murni karena berbagai komponen elektronik sederhana. Diasumsikan tidak ada yang berubah menjadi kalor atau hilang dalam perjalanan antar kompen.
Mengukur arus dengan tegangan pad rangkaian elektrik dengan menggunakan multimeter, dilakukan dengan menyusunnya secara searah (untuk mengukur arus listrik), dan menyusunnya secara parallel (untuk mengukur tegangan)